Keunggulan Faramis: Revive Mengubah War, tapi Rentan Burst - Halo, Sobat angusreid global!
Faramis adalah contoh hero yang punya identitas sangat unik: bukan soal damage, bukan soal pick-off, tapi soal mengubah cara timnya bertarung melalui mekanik revive. Namun, kekuatan besar ini datang dengan kelemahan yang juga cukup mencolok. Supaya penilaiannya tidak bias, mari kita uji kelebihan dan kekurangannya dari sudut pandang logis dan kritis.
1. Keunggulan: Revive yang Bisa Mengacaukan Tempo War
Banyak pemain menganggap ultimate Faramis “terlalu kuat”—dan sebagian benar, asalkan memahami konteksnya.
A. Memberikan Kesempatan Kedua Secara Masif
Ultimate Faramis memungkinkan seluruh tim hidup kembali dalam durasi singkat setelah mati.
Efek ini memaksa lawan untuk:
- mengeluarkan lebih banyak resource,
- mencari kembali target,
- atau menghindari teamfight total.
Analisis asumsi:
Beberapa orang mengira ini menjamin kemenangan war. Padahal revive hanya kuat jika:
- tim bisa masuk kembali dengan cepat,
- formasi tidak berantakan,
- lawan tidak memiliki kontrol area yang lebih besar.
Tanpa tiga kondisi itu, revive hanya memperpanjang kekalahan.
B. Menang dalam Adu Sumber Daya
Dalam teamfight panjang, tim Faramis unggul signifikan. Lawan menghabiskan skill big cooldown, sementara timmu bisa respawn instan.
Kontra-argumen:
Jika musuh punya burst sangat tinggi, mereka bisa menghapus timmu dua kali sebelum kalian sempat re-engage secara efektif. Revive bukan jaminan, hanya pengungkit tempo.
C. Memaksa Musuh Bermain Defensif
Saat ultimate aktif, musuh cenderung:
- tidak mau commit,
- mundur terlalu jauh,
- atau kehilangan momentum push.
Perspektif alternatif:
Hero anti-regen atau anti-heal tidak relevan di sini—tapi hero yang bisa zoning area luas (Pharsa, Yve, Bane) dapat membatalkan manfaat revive karena tim kamu tidak punya ruang aman untuk kembali masuk war.
D. Sangat Kuat untuk Objektif
Revive memberi keberanian besar untuk:
- kontes Lord,
- retri fight,
- dive tower,
- 50/50 war.
Ini menciptakan keunggulan mental karena musuh tidak bisa sekadar tukar nyawa secara sederhana.
Uji penalaran:
Namun jika timmu kalah posisi atau vision, revive hanya membuat kalian maju buta. Tanpa informasi, keunggulan ini bisa berubah menjadi bumerang.
2. Kekurangan: Rentan Burst, Mobilitas Rendah, dan Gampang Terhapus
Di balik kehebatannya, Faramis juga punya sisi lemah yang tidak boleh diabaikan.
A. Rentan Burst Magic maupun Physical
Faramis termasuk mage support dengan HP tipis. Hero seperti:
- Eudora,
- Aurora,
- Gusion,
- Lancelot,
- Hayabusa,
mudah menghabisinya sebelum ultimate sempat digunakan.
Analisis:
Kerapuhan ini bukan sekadar “lemah”—tapi kelemahan inti yang dapat membatalkan fungsi utamanya. Faramis mati sebelum ulti = tim kehilangan kekuatan terbesar.
B. Mobilitas Terbatas
Dash dari skill 1 sebenarnya tidak memadai untuk reposition cepat. Faramis dengan mobilitas terbatas sangat tergantung positioning.
Kontra-argumen:
Beberapa orang beranggapan Faramis cukup aman karena punya skill penarik. Tapi itu justru membuatnya semakin dekat dengan bahaya jika dipakai secara agresif.
C. Ultimate Membutuhkan Timing yang Tepat
Jika kamu menekan ultimate terlalu cepat:
- timmu dapat revive, tapi situasi tidak mendukung re-engage.
Jika terlalu terlambat:
- timmu sudah wipe out sebelum efek aktif.
Uji logika:
Dalam kondisi war chaotic, Faramis sering kesulitan menemukan timing ideal. Ini membuat kekuatannya lebih “condisional” daripada “stabil”.
D. Rentan CC dan Zoning
Faramis kesulitan masuk jika:
- ada Pharsa,
- ada Yve,
- atau ada hero CC jarak jauh.
Mereka tidak perlu membunuh Faramis; cukup membuatnya tidak mendekat. Tanpa kedekatan ke frontline, ultimate sulit di-deliver.
3. Gambaran Pengalaman Bermain: Serba Dominan atau Serba Tak Berdaya
Menggunakan Faramis biasanya terasa ekstrem:
Saat Kuat:
- teamfight selalu menguntungkan,
- musuh bingung kapan harus commit,
- Lord fight hampir pasti menang,
- momentum snowball cepat.
Saat Lemah:
- musuh burst kamu sebelum ulti,
- zoning membuatmu tidak berguna,
- timmu tidak bisa re-engage dengan rapi,
- revive hanya menambah jumlah kematian.
Faramis adalah hero yang “skala kekuatannya” sangat ditentukan oleh positioning, waktu, dan kondisi map. Ia bukan hero yang kuat sendirian—ia sangat bergantung pada kerja sama tim.
Kesimpulan
Sobat Player, kekuatan Faramis memang terletak pada kemampuan revival yang dapat mengubah jalannya perang. Ia unggul dalam objektif, skirmish panjang, dan memaksa musuh berpikir dua kali sebelum commit. Namun semua itu hanya maksimal jika ia hidup, berada di posisi tepat, dan tidak terkena burst lebih dulu.
Kerapuhan Faramis bukan sekadar kelemahan kecil—melainkan faktor yang menentukan apakah ultimate-nya bernilai atau tidak. Karena itu, bermain Faramis menuntut disiplin positioning dan kesabaran membaca situasi.
